Ulos Sadum sangat identik dengan warna dasar merah serta mempunya motif bunga dan gorga yang sangat ramai. Ciri khas dari ulos sadum selalu memiliki frame atau bingkai bergaris gelap di setiap kedua sisinya.
Ulos Sadum dimaknai oleh suku Batak sebagai simbol suka cita sebagai pertanda motifasi penyemangat dalam suatu keluarga agar tetap bersuka cita melakukan segala aktifitas sehari-hari. Simbol suka cita itu kemudian diaplikasikan oleh para penenun ke motif ulos sadum.
Motif dan corak dari Ulos Sadum ini sangat banyak, misalnya Ulos Sadum Tikar, Ulos Sadum Angkola Tujuh, Ulos Sadum Angkola Lima, Ulos Sadum Lampion/ Marlampion, Ulos Sadum Hande-hande, Ulos Sadum Tarutung dan yang lainnya.
Kegunaan Ulos Sadum dibeberapa daerah berbeda-beda, seperti di daerah Tapanuli Selatan ulos sadum ini biasanya dipakai sebagai panjangki/parompa (gendongan) bagi keturunan Daulat Baginda atau Mangaraja saat balita. Ada juga untuk mengundang (marontang) raja raja, ulos ini dipakai sebagai alas sirih diatas piring besar (pinggan godang burangir/harunduk panyurduan).
Bahkan beberapa golongan tertentu di daerah Tapanuli Selatan dilarang memakai ulos ini secara sembarangan. Seiring kemajuan jaman oleh karena indahnya ulos ini sehingga didaerah lain sering dipakai sebagai ulos kenang-kenangan dan bahkan dibuat pula sebagai hiasan dinding. Ulos sadum sering pula diberi sebagai hadiah kepada pejabat atau tamu istimewa sebagai ungkapan terimakasih yang berkunjung ke daerah.
[…] Sebelumnya Ulos Sadum sudah pernah dibahas disini. Coba baca lengkapnya di judul berikut ini: Ini Dia Ulos Sadum Serta Maknanya […]
[…] Ulos Si Hutti Ampang Diberikan oleh pihak keluarga wanita kepada saudara perempuan dari pengantin pria, bisa kakak, adik atau tante pengantin pria. Konteks tante di sini merupakan saudara perempuan dari ayah pengantin pria atau dalam bahasa Batak disebut Namboru. Jenis ulos yang diberikan adalah Ulos Sadum. […]
Minta tolong diuraikan makna dari setiap ragi (motif) yang ada di ulos sadum. Tolong juga dijelaskan apakah di Toba ulos sadum ini layak jadi hande-hande pria? Bukankah sadum ini adalah untuk kaum wanita?!